Bagian paling atas dari busi adalah terminal yang 
menghubungkan kabel tegangan tinggi. Terminal ini berhubungan dengan 
elektroda tengah yang biasanya terbuat dari campuran nikel agar tahan 
terhadap panas dan elemen perusak dalam bahan bakar, dan sering 
mempunyai inti tembaga untuk membantu membuang panas. Pada beberapa busi
 elektroda terbuat dari campuran perak, platina, paladium atau emas. 
Busi-busi ini dirancang untuk memberikan ketahanan terhadap erosi yang 
lebih besar serta bisa tetap bagus.

Elektroda tengah melewati isolator (penyekat) keramik
 yang terdapat pada bagian luarnya. Isolator ini berfungsi untuk 
melindungi elektroda tengah dari kebocoran listrik dan melindungi dari 
panas mesin. Untuk mencegah kebocoran gas terdapat seal (perapat) antara
 elektroda tengah dengan isolator dan antara isolator dengan bodi busi.
Bodi busi dibuat dari baja dan biasanya diberi pelat 
nikel untuk mencegah korosi. Bagian atas luar bodi berbentuk hexagon 
(sudut segi enam) yang berfungsi untuk mengeraskan (memasang) dan 
mengendorkan (membuka) busi. Pada bagian bawahnya dibuat ulir agar busi 
bisa disekrupkan (dipasang) ke kepala silinder. Pada bagian ujung bawah 
busi terdapat elektroda sisi atau elektroda negatif. Elektroda ini dilas
 ke bodi busi untuk jalur ke masa saat terjadi percikan. Terdapat dua 
tipe dudukan (seat) busi yaitu berbentuk datar dan kerucut. Dudukan busi
 merupakan bagian dari bodi busi pada bagian atas ulir yang akan 
bertemu/berpasangan dengan kepala silinder. Jika dudukan businya 
berbentuk datar, maka terdapat cincin perapat (sealing washer), 
sebaliknya jika dudukannya berbentuk kerucut maka tidak memerlukan 
cincin perapat.

 
0 komentar:
Posting Komentar