Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat 
dipengaruhi oleh penyetelan celah katup. Jika celah katup lebih kecil 
dari standar berarti katup cepat membuka dan lebih lama menutup, 
pembukaan yang lebih lama membuat gas lebih banyak masuk. Akibatnya 
bensin lebih boros dan akibat dari keterlambatan katup menutup adalah 
tekanan kompresi menjadi bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi
 (saat piston bergerak dari bawah keatas), katup belum menutup padahal 
seharusnya pada saat itu katup harus menutup rapat hal ini mengakibatkan
 tenaga mesin berkurang. Mesin tidak bisa stasioner, dan sulit 
dihidupkan, selain itu akibat celah katup terlalu sempit dapat terjadi 
ledakan pada karburator.
Selanjutnya apabila celah katup lebih besar dari 
standar berarti katup terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal 
ini terjadi pada katup masuk maka pemasukan campuran bahan bakar udara 
berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit. Tekanan 
kompresi menjadi rendah karena jumlah campuran bensin dan udara yang 
dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi rendah maka akan berakibat 
tenaga motor menjadi berkurang. Akibat selanjutnya adalah mesin sulit 
dihidupkan. Setelah hidup maka suara mesinpun berisik sekali. Karena 
pemasukan gasnya kurang, mesin akan tersendatsendat pada putaran tinggi.
 Sementara itu mesin tidak dapat berputar stasioner. Itulah sebabnya 
celah katup harus disetel dengan tepat.
Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk dan katup buang sekitar 0,04 – 0,07 mm.sumber http://coilku.com/kerenggangan-katup-sepeda-motor.html

 
0 komentar:
Posting Komentar